"Kemenperin terus mendorong percepatan program kendaraan bermotor hemat energi dan ramah lingkungan untuk transportasi jalan dalam rangka ketahanan energi, peningkatan efisiensi energi, dan konservasi energi di sektor transportasi," ucap Doddy.
Sementara itu, Heru Kustanto, Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Industri Kemenperin, mengatakan, telah melakukan beberapa penelitian terkait pengembangan baterai dan infrastruktur pengisian listrik, sesuai yang ditetapkan Prioritas Riset Nasional (PRN).
Beberapa contohnya seperti, hasil rekayasa Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) dalam teknologi pembuatan baterai untuk sepeda motor listrik dalam bentuk pouch. Kemudian dari sisi penggerak, BBLM melakukan retrofitting motor listrik sebagai dapur pacu kendaraan listrik.
Sedangkan untuk penanganan limbah baterai kendaraan listrik, Balai Besar Teknologi Pencematan Industri (BPTPPI) Semarang, juga melakukan riset circular economy. Sementara Baristand Industri Surabaya mendukung dengan merancang infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk motor listrik.
"Adanya berbagai inisiatif tersebut, diharapkan dapat mendorong upaya aktif dari dunia industri, akademisi dan asosiasi dalam negeri untuk mendukung Indonesia dalam menyongsong era kendaraan listrik, kata Heru.