Meski demikian, kapitalisasi Microsoft sedikit menurun pada penutupan perdagangan saham di hari yang sama. Saat penutupan, harga saham Microsoft merosot ke angka 265,51 dollar AS.
Terlepas dari itu, pencapaian ini sendiri bisa dibilang wajar. Sebab, sepanjang pandemi Covid-19 yang memaksa pengguna berdiam diri di rumah (lockdown), bisnis Microsoft diakui tumbuh pesat.
Bahkan, kegiatan belajar dan bekerja di rumah (WFH) diklaim mendongkrak penjualan software dan layanan cloud computing buatan Microsoft.
Sejak Maret 2020, atau bisa dibilang awal pandemi, hingga sekarang, harga saham Microsoft pun disebut meningkat hingga lebih dari 64 persen.
"Selama setahun pandemi, tidak ada tanda-tanda bahwa adopsi digital akan menurun. Mereka justru berkembang dengan pesat, dan hal ini baru permulaan," kata CEO Microsoft, Satya Nadella beberapa waktu lalu, sebagaimana dikutip KompasTekno dari CNET, Rabu (23/6/2021).
Soal kapitalisasi pasar, nilai pasar Apple sendiri kini terus bertambah ke angka 2,23 triliun dolar AS, tepat di atas Microsoft yang baru saja menyentuh angka 2 triliun dolar AS.
Di bawah Microsoft, ada sejumlah perusahaan teknologi lainnya yang terus merangkak untuk menjadi perusahaan bernilai 2 triliun dolar AS, seperti Amazon (1,76 triliun dolar AS) dan Google (1,67 triliun dolar AS).