Sepakat dengan Marcell, Sony Susmana selakuTraining Director Safety Defensive Consultant Indonesia juga mengatakan bahwa pengguna jalan yang mengekor kendaraan prioritas ini tidaklah beretika.
"Pengemudi yg sering ngekor ini tidak beretika, memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan pribadinya. Pengemudi ini sering disebut tourist convoy, tidak mau bersusah-susah dengan kondisi lalu lintas," kata Sony.
Sony juga mengatakan sikap mengekor ini sangat berisiko untuk terjadi kecelakaan. Ini karena si pengekor akanmemaksakan jarak yang rapat dengan kecepatan yang relatif tinggi serta harus bermanuver di antara kepadatan lalu lintas. Berisiko besar untuk terjadi tabrakan beruntun.