Livio Suppo Beberkan Deretan Kesalahan Tim Repsol Honda

Livio Suppo dan Marc Marquez.

"Anda seharusnya tidak percaya pada dokter ketika mereka mengizinkan Marc untuk langsung balapan setelah operasi pertamanya. Mudah untuk mengatakannya, tapi saya selalu berpikir itu gila," ujar Suppo, dikutip dari Speedweek.com, Rabu (23/6/2021).

Kesalahan kedua, Suppo mengatakan, membiarkan Dani Pedrosa pensiun dan beralih ke pabrikan lain.

"Dia menunjukkan bahwa pengembangan motor hanya ke arah yang dapat membuat Marc jadi kuat. Saya lihat itu dengan Ducati dan Casey Stoner juga. Itu situasi yang sangat mirip, dan saya tahu betul pada suatu titik pengembangan motornya tidak benar. Jika itu terjadi, bahkan seorang juara akan mengalami masalah," kata Suppo.

Kesalahan ketiga, menurut Suppo, dipilihnya Jorge Lorenzo setelah ditinggal Pedrosa. Setelah Lorenzo, dipilihnya Alex Marquez juga dinilai suatu kesalahan.

"Kedatangan Jorge adalah bencana. Lalu datang Alex Marquez, siapa yang tahu sebelum mulai musim 2020 dia tidak akan berada di tim pabrikan lagi di 2021," ujar Suppo.

Kesalahan keempat, membiarkan Johann Zarco pergi ke Ducati. Sebelumnya, Zarco sempat menjadi pebalap pengganti untuk Takaaki Nakagami di LCR Honda.

"Mereka juga membiarkan Zarco pergi. Dia sekarang menunjukkan apa yang dia bisa," kata Suppo.

Kesalahan kelima, memilih Pol Espargaro yang belum pernah meraih satu kemenangan pun selama bertahun-tahun berada di kelas MotoGP.

"Sekarang, mereka membawa Pol Espargaro. Dengan segala hormat, Pol belum menang satu balapan pun selama karirnya di MotoGP. Dia mampu membalap dengan mesin yang kompetitif. Tapi, KTM menang tiga balapan tahun lalu dan Pol sama sekali tidak menang. Tentu saja dia pebalap yang cepat. Tapi, saya akan mulai bicara dengan Joan Mir ketika tahu Dani akan pergi," ujar Suppo.

Suppo yang sudah meraih enam gelar juara dunia bersama Casey Stoner dan Marc Marquez digantikan oleh Alberto Puig. Menurut Suppo, Honda saat ini tidak punya persiapan jika sewaktu-waktu ditinggal Marquez.

"Ketika saya masih di sana, ada beberapa pebalap, seperti Franco Morbidelli atau Jack Miller di pasar. Kami membawa Jack dari Moto3 langsung ke MotoGP. Lompatan yang terlalu besar, tapi ketika sudah akan sampai, Honda tidak mau memperpanjangnya," kata Suppo.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments