"Notifikasi mengingatkan pengguna bahwa mereka memiliki hak penuh atas data yang dibagikan ke pihak ketiga," tulis Facebook dalam sebuah posting berisi pengumuman.
Selain di aplikasi Facebook, notifikasi yang sama soal akses data pihak ketiga juga akan dikirimkan ke alamat e-mail pengguna yang terdaftar di akun Facebook.
Memasuki 2020, Facebook mengatakan bakal melanjutkan eksperimen untuk menambah kendali pengguna atas data mereka, terutama yang berhubungan dengan login ke pihak ketiga.
Persoalan akses data oleh pihak ketiga ini sempat membuat geger seantero dunia saat skandal Cambridge Analytica mengemuka pada awal 2018.
Ketiga itu, perusahaan konsultasi politik tersebut mengumpulkan data pribadi jutaan pengguna Facebook -termasuk di Indonesia- lewat aplikasi pihak ketiga berupa kuis.