Unboxing dan Kesan Pertama Menggenggam Oppo A74

Oppo A74 dan kemasan penjualannya. Ponsel ini terdiri dari satu varian, yakni 6 GB/128 GB dan dibanderol dengan harga sebesar Rp 3.499.000 di Indonesia. Spesifikasinya mencakup chipset Snapdragon 662 dan baterai 5.000 mAh. Sistem operasi yang digunakan adalah Android 11 dengan antarmuka ColorOS 11.1.

Isi kotak kemasan pun terbilang lengkap. Terdapat satu buah perangkat Oppo A74 beserta rangkaian aksesori lain, mencakup earphone, SIM card ejector tool, soft case, charger serta kabel USB Type-C.

Kesan pertama yang didapatkan begitu menggenggam Oppo A74 adalah ponsel dengan layar AMOLED 6,43 inci (2.400 x 1.080 piksel) ini terasa ringan dan cukup tipis, dengan bobot seberat 175 gram serta ketebalan 8,4 mm.

Di pojok kiri atas layar terdapat punch hole yang memuat kamera selfie beresolusi 16 MP (f/2.0).

Bagian punggung Oppo A74 sendiri dirancang menggunakan material plastik dengan desain warna mengkilap sehingga menimbulkan pantulan layaknya cermin. Ponsel ini memberikan kesan licin ketika digenggam.

Oppo A74 dibekali dengan tiga buah kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 MP (f/1.7), kamera depth sensor 2 MP (f/2.4), dan kamera makro 2 MP (f/2.4).

Ponsel ini ditenagai System-on-Chip Snapdragon 662 yang dipadankan dengan RAM 6 GB LPDDR 4X dan media internal 128 GB UFS 2.1.

Kapasitas baterai yang tertanam pada Oppo A74 cukup besar, yakni mencapai 5.000 mAh. Baterai tersebut sudah mendukung pengisian daya cepat (fast charging) 33 W.

Adapun fitur lain dari ponsel ini meliputi in-display fingerprint sensor, 3.5mm audio jack, dan Bluetooth. Ponsel ini telah menjalankan sistem operasi berbasis Android 11 dengan tampilan antarmuka ColorOS 11.1.

Di Indonesia, Oppo A74 dijual seharga Rp 3.499.000, lebih murah Rp 200.000 dibanding saudaranya, Oppo A75 5G yang dibekali dengan konektivitas 5G.

Penasaran? Isi kemasan dan penampilan Oppo A74 selengkapnya dapat disimak dalam rangkaian foto di tautan berikut.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments